A. Jenis-Jenis
Sumber Daya Alam
Salam
ipapedia, negara kita tercinta Indonesia merupakan negara kepulauan sangat kaya
akan sumber daya alam. Sumber daya alam merupakan segala sesuatu yang tersedia
secara alami dan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup
manusia. Jenis-jenis sumber daya alam berhubungan erat dengan lingkungan,
teknologi, dan masyarakat.
1. Berbagai jenis sumber daya alam dihubungkan dengan lingkungan.
Sumber daya
alam erat kaitannya dengan lingkungan, baik jenis, manfaat ataupun ketersediaannya
di alam.
a.
Menurut jenisnya, sumber daya alam terbagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
1) Sumber
daya alam hayati
Sumber daya
alam hayati berasal dari berbagai makhluk hidup seperti tumbuhan, hewan,
dan mikroorganisme.
(a) Sumber
daya nabati
Sumber daya
nabati merupakan kekayaan alam yang berasal dari tumbuhan, seperti hutan
tropis dan hutan musim.
(b) Sumber
daya hewani
Sumber daya
hewani ini tersebar dalam tiga wilayah di Indonesia yaitu Indonesia
bagian barat, tengah, dan timur. Ragam hewan di Indonesia
bagian barat mengikuti Asia, sedangkan bagian timur mengikuti ragam
hewan daerah Australia. Ciri khas keragaman hewan yang asli Indonesia
dapat ditemukan di daerah Indonesia bagian Tengah, seperti Komodo dan
Anoa.
2) Sumber daya
alam nonhayati
Merupakan
sumber daya selain makhluk hidup, seperti barang tambang di antaranya
batu bara,
emas, dan timah.
b.
Berdasarkan manfaatnya, sumber daya alam terbagi menjadi tiga, yaitu sebagai
berikut.
- Sumber daya alam yang
menghasilkan bahan baku untuk kebutuhan hidup manusia, seperti hutan,
laut, dan tanah.
- Sumber daya alam penghasil
energi, sumber daya alam ini dapat menghasilkan energi seperti matahari,
gelombang laut, dan gas bumi.
- Sumber daya alam yang
dimanfaatkan keindahannya. Alam Indonesia yang indah ini merupakan
sumber daya alam yang dimanfaatkan keindahannya dan mendatangkan rasa
nyaman saat melihatnya. Panorama alam yang indah ini tersebar di
seluruh wilayah Indonesia.
c.
Sumber daya alam berdasarkan ketersediaannya di alam.
Penyebaran
sumber daya alam ini tidak merata di seluruh daerah Indonesia.
Yang termasuk ke dalam jenis sumber daya alam ini adalah sebagai berikut.
1) Sumber
daya alam yang dapat diperbarui
Sumber daya
alam ini disebut diperbarui karena apabila habis maka akan dibuat baru kembali,
seperti hasil pertanian, kehutanan, dan peternakan. Hutan menghasilkan sumber
kekayaan yang berlimpah. Di dalamnya terdapat berbagai jenis tumbuhan yang
bermanfaat untuk manusia. Menurut jenis tanamannya, hutan terbagi menjadi hutan
homogen dan heterogen. Dalam diskusi, siswa dapat menyebutkan contoh hutan
homogen dan heterogen.
2) Sumber
daya alam yang tidak dapat diperbarui
Adalah
Sumber Daya Alam yang pembentukannya sangat lama sekali (puluhan juta tahun)
dan akan habis lebih cepat apabila kita tidak bisa mengelola dan menjaganya,
seperti barang tambang. Barang tambang ini dapat kita bagi menjadi dua, yaitu
barang tambang logam dan barang tambang nonlogam. Contoh barang tambang logam
adalah timah, bijih besi, tembaga, emas, bauksit, perak, dan mangan. Sedangkan
contoh barang tambang nonlogam adalah batu bara, gamping, kaolit, tanah liat,
pasir kuarsa, marmer, batu akik, belerang, gas, dan minyak bumi.
3) Sumber
daya alam yang kekal
Sumber daya
ini tidak akan habis dimakan waktu seperti matahari dan angin.
2. Berbagai jenis sumber daya alam dihubungkan dengan teknologi
Sumber daya
alam dan teknologi mempunyai hubungan timbal balik di mana keduanya saling
membutuhkan.
a. Teknologi
memberi pengaruh terhadap eksploitasi sumber daya alam sehingga dapat diolah
secara maksimal tanpa merusak habitat yang ada. Misalnya, untuk mengebor sumber
daya alam berupa minyak bumi dibutuhkan teknologi yang lebih canggih.
Pemanfaatan
teknologi yang maksimal dibutuhkan pula dalam mengelola sumber daya alam
seperti kertas dan pembuatan pakaian.
1) Pengaruh
teknologi dalam pembuatan kertas.
Pembuatan
kertas akan lebih cepat dibantu dengan teknologi. Pembuatan kertas ini termasuk
rumit padahal kertas ini harus diproduksi dalam jumlah yang lebih banyak. Untuk
menghasilkan lebih banyak kertas berarti banyak pula kayu yang ditebang. Kayu
tersebut diolah menjadi bubur kertas yang akhirnya menjadi kertas. Mengingat
hal itu kita harus menekankan pada siswa untuk tidak boros menggunakan kertas
agar tidak banyak hutan yang terkena dampaknya.
2) Membuat
pakaian.
Membuat
pakaian dari bahan sutra tentunya lebih susah jika dibandingkan dengan bahan
kapas. Kepompong sutra harus diurai menjadi benang. Dengan teknologi,
kepompong-kepompong sutra mudah untuk dijadikan benang sebagai bahan pembuat
kain sutra.
3) Sumber
daya alam dapat mendukung teknologi menjadi lebih baik. Misalnya, pasir besi
digunakan sebagai bahan penyusun pembuat baling-baling kincir angin.
3. Berbagai jenis sumber daya alam dihubungkan dengan masyarakat
Wilayah
Indonesia yang kaya akan berbagai sumber daya alam membantu meningkatkan
kesejahteraan masyarakat di lingkungannya, baik dalam hal lapangan pekerjaan
ataupun pendapatan yang dihasilkan dalam suatu pekerjaan tersebut. Sumber daya
alam yang terkandung dalam suatu daerah akan memengaruhi masyarakat yang ada di
dalamnya. Sumber daya alam itu tersebar mulai dari dataran tinggi sampai
dataran rendah. Hal ini memberikan karakteristik yang berbeda dalam masyarakat
yang ada di daerah pegunungan dengan masyarakat yang ada di daerah
pantai.
B. Manfaaat
Sumber Daya Alam
Indonesia
adalah negara yang kaya dengan sumber daya alam. Sumber daya alam Indonesia
sangat berlimpah, baik dalam bentuk sumber daya alam hayati ataupun nonhayati.
Sumber daya alam dapat kita manfaatkan untuk kesejahteraan umat manusia.
Peningkatan kesejahteraan manusia dan kemajuan teknologi tentu saja tidak
terlepas dari kemampuan manusia dalam mengeksploitasi sumber daya alam. Akan
tetapi, manusia harus selalu ingat bahwa eksploitasi sumber daya alam harus
dilakukan dengan penuh tanggung jawab.
1. Sumber
Daya Alam dan Ekonomi Setempat
Berikut ini
adalah beberapa jenis sumber daya alam yang dapat kita manfaatkan.
a.
Sumber Daya Alam Hayati
Sumber daya
alam hayati terdiri atas hewan dan tumbuhan yang sifatnya dapat diperbarui atau
diperbanyak. Pada umumnya, hewan dapat digunakan sebagai bahan makanan sumber
protein bagi manusia. Bahan makanan yang dapat dihasilkan oleh hewan di
antaranya daging, telur, susu, dan madu. Bagian tubuh hewan yang juga dapat
kita manfaatkan adalah kulit, yang banyak digunakan sebagai bahan dasar
pembuatan sepatu dan tas. Seperti halnya hewan, tumbuhan juga merupakan sumber
daya alam yang umumnya digunakan sebagai bahan makanan. Manfaat lain dari tumbuhan
adalah sebagai bahan pembuatan aneka kosmetik dan obat-obatan. Bagian kayu
tumbuhan juga dapat digunakan sebagai bahan bangunan dan bahan pembuatan bubur
kertas.
b.
Sumber Daya Alam Nonhayati
Sumber daya
alam nonhayati bersifat tidak dapat diperbarui atau dapat habis. Contoh
dari sumber
daya alam nonhayati adalah bahan tambang dan minyak bumi. Pada
umumnya,
bahan tambang ataupun minyak bumi harus melalui pengolahan terlebih dahulu
sebelum digunakan. Sumber daya alam berupa bahan tambang yang banyak terkandung
di Indonesia dimanfaatkan secara maksimal dengan berwawasan lingkungan.
Berikut ini
adalah beberapa bahan tambang yang bermanfaat di wilayah Indonesia.
1) Batu bara
Batu bara
merupakan bahan tambang nonlogam yang dimanfaatkan untuk bahan bakar pembangkit
listrik, bahan bakar industri, bahan bakar kereta api, dan banyak manfaat lain
untuk memenuhi kebutuhan manusia. Batu bara di Indonesia dapat di temukan di
daerah Ombilin (Sawahlunto, Sumatera Barat), Bukit Asam (Tanjung Enim, Sumatera
Selatan), dan Kota Baru (Pulau Laut, Kalimantan Selatan).
2) Bauksit
Bauksit
merupakan bahan tambang logam yang dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan
aluminium. Aluminium ini digunakan untuk membuat peralatan rumah tangga dan
sebagai bahan untuk kerangka badan pesawat terbang. Lokasi penghasil bauksit di
Indonesia adalah di Pulau Bintan (Riau) dan Singkawang (Kalimantan Barat).
3) Bijih
besi dan besi
Bijih besi
dimanfaatkan untuk campuran semen dan industri logam besi. Sedangkan besi
dimanfaatkan untuk membuat jembatan, bahan bangunan, dan industri mesin. Lokasi
di Indonesia yang banyak terkandung bijih besi dan besi adalah Cilacap (Jawa
Tengah) dan Cilegon (Banten).
4) Emas dan
perak
Emas dan
perak merupakan bahan tambang logam yang bermanfaat sebagai perhiasan yang
harganya tak ternilai dan sebagai cadangan kekayaan negara. Lokasi yang banyak
mengandung tambang emas dan perak, yaitu Cikotok (Banten), Jampang (Jawa
Barat), Martapura (Kalimantan Selatan), dan Bolaang Mongondow (Sulawesi Utara).
5) Mangan
Bahan tambang
nonlogam ini bermanfaat untuk melapisi besi agar terlihat seperti baja dan
digunakan untuk bahan batu baterai. Wilayah Indonesia yang mengandung mangan,
yaitu Kliripan (Yogyakarta), dan Karang Bolong.
6) Minyak
bumi dan gas
Minyak bumi
dan gas merupakan minyak bumi yang banyak dipakai oleh hampir sebagian besar
penduduk di Indonesia. Manfaat dari minyak bumi ini adalah sebagai bahan bakar
yang banyak membantu manusia dalam kehidupan sehari-sehari dan bahan bakar
industri. Lokasi minyak bumi di wilayah Indonesia berada di Sorong (Papua),
Pulau Seram (Kepulauan Maluku), Cepu (Jawa Tengah), Plaju, dan Sungai Gerong
(Sumatera Selatan). Sedangkan LPG terdapat di wilayah Arun (Aceh) dan Bontang
(Kalimantan Timur).
7) Tembaga
Tembaga
merupakan bahan tambang logam yang bermanfaat untuk bahan pembuat kawat listrik
mengingat tembaga merupakan penghantar panas yang baik. Manfaat lainnya adalah
untuk bahan perunggu. Wilayah Indonesia yang mengandung tembaga, yaitu
Tembagapura (Papua), Cikotok (Jawa Barat), dan Tirtomoyo (Jawa Tengah).
8) Timah
Timah
merupakan bahan tambang logam yang bermanfaat sebagai pelindung kabel listrik,
pipa air minum, dan peralatan rumah tangga. Wilayah yang mengandung timah yaitu
daerah Pulau Singkep dan Bangka Belitung.
2. Sumber
Daya Alam dan Upaya pelestarian
Berikut ini
adalah beberapa upaya untuk melestarikan sumber daya alam.
a.
Penghematan
Ada banyak
pemanfaat sumber daya alam untuk kehidupan manusia, perlu dibarengi dengan
penghematan sumber daya itu sendiri. Terlebih lagi untuk sumber daya alam yang
tidak dapat diperbarui. Penghematan dilakukan agar kelangsungan tersedianya
sumber daya alam barlangsung dalam waktu yang lama. Karena jika sumber daya
habis, masyarakat Indonesia akan miskin dan berujung pada kelaparan.
b. Perlindungan
Pemanfaatan
sumber daya alam sebagai tempat untuk melindungi hewan-hewan yang hampir punah
adalah salah satu langkah yang sangat penting, seperti halnya perlindungan
terhadap komodo dan badak bercula satu di Ujung Kulon.
c.
Pemeliharaan
Pemeliharaan
akan aset yang tak ternilai harganya sangat penting dilakukan untuk
kelangsungan hidup generasi berikutnya. Hutan produksi yang ada harus dijaga
dari penebangan liar dan kebakaran hutan. Penebangan harus dilakukan dengan
cara tebang pilih agar pohon yang berusia muda tidak rusak. Pemeliharaan
hewan-hewan yang hampir punah dilakukan dengan menempatkannya dalam suaka
margasatwa.
C. Usaha
Pelestarian SDA (Sumber Daya Alam)
Pengolahan
dan pemanfaatan sumber daya alam secara maksimal akan memberikan banyak manfaat
bagi manusia, seperti meningkatkan kemajuan teknologi dan kesejahteraan umat
manusia. Akan tetapi pemanfaatan sumber daya alam yang kita lakukan harus
diikuti dengan tanggung jawab untuk tetap menjaga kelestariannya. Eksploitasi
sumber daya alam yang berlebihan tanpa disertai tanggung jawab untuk menjaga
kelestarian alam akan berdampak buruk terhadap kehidupan manusia.
Beberapa
dampak buruk dari eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan adalah:
1.
Terjadinya disfungsi hutan sebagai paru-paru dunia dan sumber resapan air
akibat penggundulan hutan. Penggundulan hutan juga dapat mengakibatkan bencana
kekeringan, banjir, dan tanah longsor.
2.
Terjadinya pencemaran lingkungan akibat penggunaan bahan bakar yang tinggi.
Penggunaan
bahan bakar seperti minyak bumi dan batu bara menimbulkan polusi udara yang
cukup tinggi yang dapat membahayakan kesehatan makhluk hidup dan keseimbangan
alam. Pencemaran udara dapat mengganggu kesehatan dan juga menimbulkan
peningkatan suhu bumi secara global.
3.
Terjadinya pencemaran dan kerusakan lingkungan air akibat penggunaan bahan
peledak dalam mengeksploitasi ikan dan terumbu karang di lautan. Selain
membunuh ikan-ikan besar untuk kebutuhan konsumsi, penggunaan bahan peledak
juga turut memusnahkan ikan-ikan kecil yang ada di wilayah perairan. Kondisi
ini akan menimbulkan krisis terhadap sumber daya ikan dan menimbulkan
ketidakseimbangan ekosistem lautan. Selain itu, peledak yang dibuat dari
bahan-bahan kimia juga akan mencemari lingkungan perairan yang dapat mengganggu
makhluk hidup yang ada di dalamnya.
4.
Terjadinya kerusakan tanah akibat eksploitasi tanah yang tidak diikuti dengan
peremajaan atau perawatan. Kerusakan tanah dapat juga diakibatkan oleh sistem
pertanian dengan metode ladang berpindah. Dalam metode ladang berpindah,
setelah digunakan sebagai lahan pertanian, tanah yang sudah tidak subur
dibiarkan begitu saja tanpa perawatan sehingga tanah menjadi gersang dan tidak
berfungsi. Beberapa contoh kerusakan alam di atas tentu saja tidak perlu
terjadi seandainya manusia dapat memanfaatkan potensi alam secara bijaksana.
Kita boleh memanfaatkan potensi alam secara maksimal, tetapi pemanfaatannya
harus diikuti dengan tanggung jawab untuk menjaga kelestarian alam dan
keseimbangan lingkungan.
Tanggung
jawab menjaga kelestarian alam adalah tanggung jawab seluruh masyarakat. Semua
orang wajib ikut serta dalam usaha pelestarian lingkungan sesuai dengan
kapasitas dan kemampuannya masing-masing. Beberapa usaha yang dapat dilakukan
oleh manusia dalam melestarikan sumber daya alam adalah sebagai berikut.
1. Melakukan
reboisasi atau penghijauan terhadap daerah atau hutan yang gundul. Penebangan
hutan juga harus melalui prosedur yang benar, misalnya dengan memilih pohon
yang sudah tua, dan membiarkan tanaman yang masih muda. Penebangan pohon juga
harus disertai dengan penanaman kembali supaya di kemudian hari fungsi pohon
yang ditebang dapat diganti oleh pohon baru.
2. Tidak
meninggalkan titik-titik api saat meninggalkan hutan, misalnya setelah kita
mengadakan kegiatan kemah di kawasan hutan. Hal tersebut dapat menimbulkan
kebakaran hutan, terbentuknya hutan gundul, dan polusi udara.
3. Selain di
wilayah hutan, penghijauan juga perlu dilakukan di daerah aliran sungai agar
tidak terjadi erosi yang menimbulkan pendangkalan daerah aliran sungai.
Pendangkalan di sepanjang daerah aliran sungai dapat menimbulkan banjir di
daerah hulu dan tengah serta kekeringan di daerah hilir.
4. Untuk
mengurangi pencemaran udara, penghijauan juga dapat dilakukan di daerah
perkotaan, yaitu dengan menanam pohon sebanyak-banyaknya di lahan-lahan kosong
dan memperbanyak jalur hijau.
5. Selain
penanaman pohon, penggunaan bahan bakar minyak sebagai sumber polusi udara juga
harus dikurangi semaksimal mungkin. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah
dengan membatasi jumlah kendaraan pengguna bahan bakar minyak, menggunakan
kendaran secara efektif dan efisien, atau mencari sumber energi alternatif yang
lebih ramah lingkungan. Industri-industri yang umumnya menggunakan bahan bakar
minyak sebaiknya juga berlokasi di wilayah yang jauh dari pemukiman masyarakat,
untuk mencegah dampak yang buruk terhadap kesehatan masyarakat.
6. Mencegah
terjadinya pencemaran air dapat dilakukan dengan tidak membuang sampah atau
limbah industri ke sungai, dan mencegah terjadinya kebocoran minyak di daerah
pertambangan lepas pantai.
7. Kerusakan
tanah dapat kita cegah dengan tidak melakukannya tradisi ladang berpindah.
Setelah ditanami suatu jenis tanaman, tanah pertanian sebaiknya ditanami dengan
tanaman lain untuk mencegah kerusakan tanah akibat ketidakseimbangan nutrisi
yang terkandung di dalam tanah. Sementara itu, erosi tanah yang dapat mengikis
lapisan tanah bagian atas yang subur dapat dilakukan dengan membuat sengkedan
atau terasering pada daerah pertanian yang miring.
Usaha
melestarikan sumber daya alam dapat kita lakukan sejak dini dengan memulainya
dari hal-hal kecil. Di antaranya adalah dengan tidak membuang sampah
sembarangan, menghemat penggunaan barang-barang dari plastik dan logam,
menggunakan kembali barang yang sudah digunakan, dan melakukan daur ulang
terhadap barang-barang yang sudah tidak terpakai. Ingatlah bahwa langkah kecil
kita dapat memberikan perubahan besar terhadap pelestarian lingkungan jika
dilakukan secara konsisten.
D. Peta
Persebaran Sumber Daya Alam
Seperti
dijelaskan di atas, bahwa sumber daya alam itu dibagi menjadi sumber daya alam
hayati dan nonhayati. Sumber daya alam hayati itu sesuai dengan kata hayat yang
bermakna hidup, merupakan sumber daya alam makhluk hidup. Dalam hal ini adalah
hewan, tumbuhan (nabati), dan mikroorganisme. Sedangkan untuk, manusia, dibuat
tersendiri sebagai makhluk hidup yang berakal. Untuk manusia biasanya disebut
dengan Sumber Daya Manusia (SDM). Sebaliknya, sumber daya alam nonhayati itu
merupakan sumber daya alam yang bukan makhluk hidup, seperti minyak bumi, gas
alam, logam, tanah, air, dan mineral.
Indonesia
yang mempunyai iklim tropis dengan curah hujan yang tinggi, sangat kaya dengan
sumber daya alam hewani dan nabati. Kita memiliki hutan tropis yang sangat
luas, ditambah lagi dengan kondisi Indonesia yang merupakan negara kepulauan
sehingga memiliki laut yang luas dengan segala keanekaragaman hayati di
dalamnya. Selain itu, Indonesia yang merupakan negara agraris, yaitu mayoritas
masyarakatnya bermata pencaharian di bidang pertanian, tentunya akan menambah
kekayaan sumber daya alam hayati kita.
Jadi, sumber
daya alam hayati yang ada di Indonesia sangat beraneka ragam jenisnya. Tersebar
hampir di seluruh daratan, perairan tawar, dan lautan. Hasil hutan kita sangat
banyak dan terkenal ke seluruh dunia. Akan tetapi, hutan kita juga termasuk
paru-paru dunia yang harus dijaga kelestariannya. Jadi, dalam mengelola hutan,
diperlukan kebijakan hutan antara lain memanfaatkan sumber daya dan menjaga
kelestariannya. Selain hasil hutan, Indonesia juga kaya dengan hasil perkebunan
dan pertaniannya. Oleh karena itu, dengan kasus kelangkaan bawang putih
akhir-akhir ini, membuat kita malu sebagai negara agraris. Seharusnya kita
tidak perlu mengalami kelangkaan bawang putih sampai harus mengimpornya dari
negara lain.
1.
Persebaran Sumber Daya Alam Hayati
Kalau kita
ingin melihat persebarannya, maka sumber daya alam hayati di Indonesia bisa
kita bagi menjadi sektor pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan, dan
perikanan.
a. Sektor
Pertanian
Dari sektor
pertanian ini, sumber daya alam banyak jenisnya juga, di antaranya berupa sawah
yang biasa ditanami padi untuk diolah menjadi beras yang dimasak menjadi nasi,
yang merupakan makanan pokok utama masyarakat Indonesia. Oleh karena itu,
persebaran sawah di wilayah Indonesia juga hampir menyebar di seluruh pulau.
Selain sawah, hasil pertanian yang lain, di antaranya tanaman lahan kering,
berupa jagung, ubi kayu, ubi jalar, sagu, kacang, kedelai, buah-buahan, dan
tanaman holtikultura berupa bermacam-macam sayuran dan tanaman hias. Persebaran
hasil produksi pertanian yang ada di Indonesia terdapat di Pulau Jawa, Sumatra,
Bali, Lombok, Sulawesi, dan Kalimantan. Masing-masing wilayah tersebut
mempunyai jenis tanaman tertentu yang lebih unggul dibandingkan dengan wilayah
lainnya. Hal itu tentunya berkaitan dengan iklim dan kesuburan tanah di wilayah
masing-masing.
b. Sektor
Perkebunan
Hasil dari
sektor perkebunan yang umum di Indonesia, di antaranya karet, kelapa sawit, dan
kopi. Hasil perkebunan itu banyak diusahakan di Jawa Barat, Jawa Timur,
Kalimantan, Bengkulu, dan Sulawesi. Seperti halnya sektor pertanian, di sektor
perkebunan pun, setiap wilayah memiliki kuantitas dan kualitas yang berbeda.
c. Sektor
Kehutanan
Indonesia
memiliki hutan yang sangat luas dan terdapat di pulau-pulau besar, seperti
Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Di pulau-pulau lain bukan berarti
tidak ada hutan, hanya saja luas kawasan hutannya relatif lebih dibandingkan
dengan pulau-pulau tersebut.
d. Sektor
Peternakan dan Perikanan
Sektor
peternakan, juga menyebar di seluruh wilayah Indonesia. Begitu juga dengan
perikanan, mengingat wilayah kita yang terdiri atas pulau-pulau, yang tentunya
terdiri atas lautan juga, potensi perikanan kita juga menyebar hampir di
seluruh wilayah Indonesia.
2.
Persebaran Sumber Daya Alam Nonhayati
Persebaran
sumber daya alam nonhayati yang akan dibahas di sini adalah hasil tambang yang
meliputi minyak bumi, gas alam, batubara, tanah liat, kaolin, gamping, pasir
kuarsa, pasir besi, marmer, batu akik, bauksit, timah, tembaga, emas, perak,
dan belerang.
a. Minyak
Bumi
Dulu kita
sempat menjadi pengekspor minyak bumi, tetapi sekarang kita menjadi pengimpor
minyak bumi.
Maksud pengimpor itu bukan berarti kita tidak mengekspor, tetapi impor kita
lebih banyak dibandingkan dengan ekspornya. Hal itu berkaitan dengan semakin
jarangnya cadangan minyak bumi kita, pada saat yang sama konsumsi minyak
buminya bertambah secara besar-besaran. Padahal, mutu minyak bumi Indonesia
dikenal cukup baik, karena memiliki kadar sulfur (belerang) yang sangat rendah.
Hal itu merupakan nilai lebih, karena dapat mengurangi kadar pencemaran udara
yang sekarang sedang menjadi masalah sorotan dunia. Adapun daerah-daerah
penghasil minyak bumi di Indonesia, yaitu sebagai berikut.
1. Pulau
Jawa: Cepu, Cirebon, dan Wonokromo.
2. Pulau
Sumatera: Palembang (Sungai Gerong dan Sungai Plaju) dan Jambi (Dumai)
3. Pulau
Kalimantan: Pulau Tarakan, Pulau Bunyu, Kutai, dan Balikpapan
4. Pulau
Irian: Sorong
b. Gas Alam
Gas alam
biasanya dijual dalam bentuk cair. Gas alam cair diproduksi di Arun dan Badak,
Provinsi Aceh. Gas alam cair ini sebagian diekspor, antara lain ke Jepang.
c. Batubara
Daerah
tambang batu bara di Indonesia, di antaranya sebagai berikut:
1. Ombilin dekat
Sawahlunto (Sumatera Barat)
2. Bukit
Asam dekat Tanjung Enim (Sumatera Selatan)
3.
Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan
(Pulau Laut/Sebuku), Jambi, Riau, Aceh, dan Papua
d. Tanah
Liat
Wilayah di
Indonesia yang merupakan penghasil tanah liat, di antaranya di dataran rendah
Pulau Jawa dan Sumatera.
e. Kaolin
Kaolin
terbentuk dari pelapukan batu-batuan granit. Batuan ini banyak terdapat di
daerah sekitar pegunungan di Sumatera.
f. Gamping
(Batu Kapur)
Wilayah yang
banyak mengandung batu kapur di Indonesia, di antaranya Pegunungan Seribu dan
Pegunungan Kendeng.
g. Pasir
Kuarsa
Wilayah yang
banyak mengandung pasir kuarsa di Indonesia, di antaranya di Banda Aceh,
Bangka, Belitung, dan Bengkulu.
h. Pasir
Besi
Wilayah yang
banyak mengandung pasir besi di Indonesia, di antaranya Pantai Cilacap, Jawa
Tengah.
i.
Marmer/Batu Pualam
Wilayah yang
banyak mengandung marmer di Indonesia, di antaranya Trenggalek, Jawa Timur dan
daerah Bayat, Jawa Tengah.
j. Batu
Akik/Batu Aji
Keberadaan
batu akik hampir merata di seluruh wilayah Indonesia, karena banyak terdapat di
daerah pegunungan dan di sekitar aliran sungai.
k. Bauksit
Wilayah yang
banyak mengandung bauksit di Indonesia, di antaranya Pulau Bintan dan Riau.
l. Timah
Wilayah yang
banyak mengandung timah di Indonesia, di antaranya Pulau Bangka, Belitung, dan
Singkep yang menghasilkan lebih dari 20% produksi timah putih dunia.
m. Nikel
Wilayah yang
banyak mengandung nikel di Indonesia, di antaranya di sekitar Danau Matana, Danau
Towuti, dan Kolaka (Sulawesi Selatan).
n. Tembaga
Wilayah yang
banyak mengandung tembaga di Indonesia, di antaranya di Tirtomoyo dan Wonogiri
(Jawa Tengah), Muara Sipeng (Sulawesi), dan Tembagapura (Papua).
o. Emas dan
Perak
Wilayah yang
banyak mengandung emas dan perak di Indonesia, di antaranya sebagai berikut.
1.
Tembagapura di Papua (Irian Jaya)
2. Batu
Hijau di Nusa Tenggara Barat
3.
Tasikmalaya dan Jampang di Jawa Barat
4. Simao di
Bengkulu
5. Logos di
Riau
6. Meulaboh
di Naggroe Aceh Darusalam.
p. Belerang
Wilayah yang
banyak mengandung belerang di Indonesia, di antaranya terdapat di kawasan
Gunung
Talaga Bodas, Garut-Jawa Barat, dan di kawah gunung berapi, seperti di Dieng
(Jawa Tengah).
q. Mangan
Wilayah yang
banyak mengandung mangan di Indonesia, di antaranya di Kliripan (Daerah
Istimewa Yogyakarta), Pulau Doi (Halmahera), dan Karang Nunggal, dan
Tasikmalaya-Jawa Barat.
E. Hubungan
Sumber Daya Alam dengan Keragaman Sosial Budaya dan Mata Pencaharian
Sumber daya
alam yang tersebar di bumi Indonesia sangat beragam dan bermanfaat untuk
memenuhi berbagai kebutuhan hidup masyarakat Indonesia. Sumber daya alam di
negara kita, sangat erat kaitannya dengan kenampakan alam Indonesia, sehingga
berpengaruh terhadap kehidupan sosial, budaya, dan mata pencaharian masyarakat
Indonesia. Keragaman sosial budaya yang terdapat dalam masyarakat Indonesia,
antara lain dapat dilihat dari adat istiadat, peralatan dan perlengkapan hidup,
alat transportasi, senjata dan alat-alat rumah tangga, kesenian, bahasa, serta sistem
kemasyarakatan. Masyarakat yang tinggal di dataran rendah memiliki adat
istiadat, dan budaya yang berbeda dengan masyarakat yang tinggal di dataran
tinggi.
1. Dataran
Tinggi
Di dataran
tinggi, sumber daya alam yang dihasilkan berupa kayu, teh, berbagai sayuran dan
buah-buahan, serta daun-daunan. Sumber daya alam tersebut dapat diolah menjadi
berbagai macam benda yang dibutuhkan masyarakat. Misalnya, daun-daunan dianyam
menjadi tikar, kayu diolah menjadi meja, kursi, dan perabotan rumah tangga. Sumber
daya alam tersebut berpengaruh terhadap peralatan dan perlengkapan hidup
masyarakat pedesaan. Untuk menebang kayu, masyarakat desa membutuhkan kapak,
gergaji. Untuk mengolah sawah, mereka membutuhkan cangkul, dan bajak.
2. Dataran
Rendah
Di dataran rendah,
terdapat pantai dan laut, sehingga sumber daya alam yang dihasilkan, antara
lain ikan, terumbu karang, dan garam. Sumber daya alam tersebut berpengaruh
terhadap peralatan dan perlengkapan hidup masyarakatnya. Untuk menangkap ikan,
masyarakat nelayan membutuhkan peralatan berupa jaring, perahu, dan yang
lainnya. Bukan hanya pada peralatan dan perlengkapan hidup masyarakatnya saja,
perbedaan juga
terjadi pada
seni kriya atau kerajinan yang dihasilkan masyarakat yang tinggal di dataran
rendah dengan masyarakat yang tinggal di dataran tinggi. Masyarakat yang
tinggal di dataran tinggi memanfaatkan sumber daya alam yang berupa tanah liat
untuk dibuat gerabah, sedangkan masyarakat yang tinggal di dataran rendah
memanfaatkan berbagai cangkang kerang untuk dibuat kerajinan.
F. Hubungan
Sumber Daya Alam dengan Mata Pencaharian
Tanah di
dataran tinggi cocok untuk dijadikan lahan pertanian, perkebunan, dan
peternakan. Lahan pertanian dapat ditanami berbagai macam tanaman, sehingga
masyarakat setempat memilih untuk menjadi petani. Selain menjadi petani,
masyarakat yang tinggal di dataran tinggi juga ada yang menjadi peternak dan
bekerja di perkebunan. Tanah di dataran rendah lebih cocok untuk dijadikan
lahan tambak ikan, wisata pantai, ataupun kawasan industri. Pada umumnya,
kota-kota besar yang ada di Indonesia berada di dataran rendah, sehingga
penduduk yang tinggal di dataran rendah lebih banyak dibandingkan penduduk yang
tinggal di dataran tinggi. Masyarakat yang tinggal di dataran rendah yang dekat
laut ada yang bekerja sebagai nelayan, petani garam, dan petani tambak,
sedangkan masyarakat yang tinggal di kawasan perkotaan, umumnya bekerja sebagai
karyawan, buruh pabrik, dan pegawai lainnya.
Energi
terbarukan merupakan energi yang berasal dari proses alam seperti tenaga surya,
tenaga angin, arus air dan panas bumi. Secara umum, sumber energi terbarukan
ini merupakan sumber energi yang dapat dengan cepat dipulihkan kembali secara
alami, dan prosesnya berkelanjutan. Yang perlu digaris bawahi adalah kata dengan
cepat dipulihkan. Nah, dari definisi ini, maka bahan bakar nuklir dan fosil
tidak termasuk di dalamnya karena bahan bakar nuklir dan fosil membutuhkan
waktu ratusan bahkan ribuan tahun untuk dapat dipulihkan kembali. Sehingga
munculnya konsep energi terbarukan ini merupakan upaya untuk mengimbangi
pengembangan energi berbahan bakar nuklir dan fosil.
Berbicara
tentang energi terbarukan ini, di negara kita memiliki cukup banyak jenis
sumber energi terbarukan (renewable energy) yang apabila dikelola dengan baik
maka ini akan dapat menggantikan energi fosil. Nah, disini saya akan berbagi 5
sumber energi terbarukan di Indonesia yang dapat dimanfaatkan.. inilah daftar 5
sumber energi terbarukan di Indonesia yang dapat dimanfaatkan.
1. Panas
Bumi
Energi panas bumi atau dapat kita sebut dengan geothermal adalah sumber energi
terbarukan berupa energi thermal atau panas yang dihasilkan dari dalam bumi.
Energi ini cukup ekonomis, ketersediaannya juga bisa dibilang berlimpah,
berkelanjutan, serta ramah lingkungan. Namun teknologi eksploitasi yang hanya
dapat menjangkau di sekitar lempeng tektonik menjadi kendala pemanfaatan energi
panas bumi. Ada tiga cara pemanfaatan panas bumi: yaitu sebagai tenaga pembangkit
listrik dan digunakan dalam bentuk listrik, sebagai sumber panas yang
dimanfaatkan secara langsung menggunakan pipa ke perut bumi, dan sebagai pompa
panas yang dipompa langsung dari perut bumi. Untuk pembangkit tenaga listrik,
di Indonesia ada beberapa pembangkit listrik yang memanfaatkan panas bumi,
antara lain: PLTP Sibayak di Sumatera Utara, PLTP Salak (Jawa Barat), PLTP
Dieng (Jawa Tengah), dan PLTP Lahendong (Sulawesi Utara).
2. Air
Energi ini
merupakan alternatif bahan bakar fosil yang paling umum. Sumber energi ini
didapatkan dengan memanfaatkan energi potensial dan energi kinetik yang
dimiliki air. Pada dasarnya, air di seluruh permukaan Bumi ini bergerak atau
mengalir, air juga memiliki siklus, dimana air menguap, kemudian terkondensasi
menjadi awan, lalu jatuh sebagai hujan. Air hujan yang jatuh di dataran tinggi
akan terakumulasi menjadi aliran sungai yang mengalir. Tenaga air yang
memanfaatkan gerakan air biasanya didapat dari sungai yang dibendung. Pada
bagian bawah bendungan tersebut terdapat lubang-lubang saluran air yang akan
memutar turbin dan mengubah energi kinetik dari gerakan air menjadi energi
mekanik yang dapat menggerakan generator listrik. Di Indonesia ada beberapa
pembangkit listrik tenaga air atau PLTA, seperti :
- PLTA
Singkarak (Sumatera Barat),
- PLTA
Gajah Mungkur (Jawa Tengah),
- PLTA
Karangkates (Jawa Timur),
- PLTA
Riam Kanan (Kalimantan Selatan), dan
- PLTA
Larona (Sulawesi Selatan).
3. Angin
Angin adalah
gerakan materi atau udara, secara sederhana, angin merupakan udara yang
bergerak. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan temperatur di dua tempat yang
berbeda, menghasilkan tekanan udara yang berbeda, sehingga menghasilkan angin.
Energi yang tersedia dari angin terletak pada kecepatan angin itu sendiri,
dimana ketika kecepatan angin meningkat maka angin akan mamdimanfaatkan untuk
memutar kincir. Kincir ini lalu menangkap energi angin dan diubah menjadi
energi kinetik atau listrik. Pemanfaat energi angin menjadi listrik di
Indonesia telah dilakukan seperti pada Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTBayu)
Samas di Bantul, Yogyakarta.
4. Matahari
Energi matahari atau surya adalah energi terbarukan yang bersumber dari radiasi
sinar dan panas yang dipancarkan matahari atau energi yang dikumpulkan secara
langsung dari cahaya matahari. pemanfaatannya dapat kita lihat pada penggunaan
sel surya untuk mengisi daya baterai, di siang hari yang akan digunakan di
malam hari ketika cahaya matahari tidak tersedia.
Pembankit
Listrik Tenaga Surya yang terdapat di Indonesia antara lain :
- PLTS Karangasem (Bali),
- PLTS Raijua,
- PLTS Nule, dan
- PLTS Solor Barat (NTT)
5. Gelombang
Laut
Energi ini merupakan energi terbarukan yang bersumber dari dari tekanan naik
turunnya gelombang air laut. Di Indonesia yang terkenal sebagai negara maritim
sebenarnya mempunyai potensi yang besar dalam memanfaatkan sumber energi dari
gelombang laut. Sayangnya sumber energi alternatif ini masih dalam taraf
pengembangan dan belum banyak digunakan.
Itulah 5
sumber energi terbarukan yang dapat kita temui dalam kehidupan sehari hari.
Sebenarnya masih banyak energi lain yang dapat kita manfaatkan untuk mengurangi
penggunaan energi fosil. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menggunakan
Sumber Energi yang tidak ramah lingkungan, hal itu secara tidak langsung dapat
menyebabkan kerusakan pada lingkungan. Penggunaan bahan bakar minyak dan batu
bara untuk listrik, kendaraan, maupun dalam operasional industri menyebabkan
berkurangnya cadangan minyak bumi dan batu bara di alam, oleh karenanya kita
harus ikut berperan dalam penggunaan energi alternatif yang lebih ramah
lingkungan serta tidak mengurangi aset kekayaan alam Indonesia. Tidak hanya
Indonesia, negara lain yang tengah gencar menggunakan energi yang terbarukan
adalah China. Dilansir dari Merdeka.com, pada tahun 2020, China
menargetkan bahan bakar non-fosil akan mencapai 15 persen dari total konsumsi
energi primer.